Sebuah pilihan menjadi dewasa
Menjadi dewasa adalah sebuah pilihan. Pilihan yang cukup sulit namun mau tak mau harus tetap dilalui entah dengan sepenuh hati atau dengan berat hati. Banyak yang bilang semakin dewasa berarti menjadi semakin tidak peduli. Semakin berfokus pada diri sendiri dan masa bodo dengan omongan orang. Memang benar tapi bukankah dengan cara itu berarti belum menjadi dewasa sepenuhnya? Sebagai seorang introvert sejati yang apatis, "tidak peduli" ada di dalam top list hidup gue. Berkali-kali masa bodo dengan omongan orang atau benar-benar tidak peduli akan sekitar itu sudah menjadi makanan sehari-hari. Pake legging ke kampus, masa bodo amat. Gak ikut himpunan, yaudah aja. Gak tau nama Pak RT juga biarin aja. Dan masih banyak contoh-contoh lainnya. Lalu katanya "Semakin dewasa semakin bodo amat sama sekitar." It's like...sedikit salah gak sih? Maksud gue, bukannya semakin dewasa kita malah harus jadi makin peduli sama sekitar ya? Kaya kita perlu tau nama-nama tetan